PriaSingkawang buka rumah makan gratis. (dok.kanalkalimantan/shintia) Pandemi menjadi momentum untuk berbagi dan membantu sesama. Hal itu ditunjukkan oleh seorang pria dermawan asal Singkawang, Kalimantan Barat. Pria bernama Fahrizal itu membuka rumah makan gratis untuk warga. Sesuaai namanya, ia membagikan makanan secara
Como fazer pagamento ant... Como fazer pagamento antecipado do cartão Nubank? Com a antecipação, é possível liberar seu limite mais rápido. Criado em 04 nov 19 Atualizado em 14 set 22 Cartão de Crédito “Minha fatura só fecha daqui alguns dias mas preciso de mais limite no cartão para realizar uma compra específica. O que devo fazer?” Essa é uma pergunta frequente que pode ser respondida de forma simples é só fazer um pagamento antecipado do cartão Nubank. O pagamento antecipado é um valor que você pode pagar antes do fechamento da sua fatura para ter seu limite total ou parcial restabelecido mais rápido. Pagamento antecipado Nubank Se o pagamento da fatura do cartão de crédito for feito usando o dinheiro disponível na conta do Nubank a conta gratuita do Nubank, o seu limite é liberado na hora. Se você optar por gerar um boleto, basta fazer isso no app do Nubank, na quantia que desejar veja abaixo o passo a passo para gerar o boleto. Assim que o seu pagamento for reconhecido, seu limite antes comprometido é liberado para novas compras. Caso o valor do boleto gerado seja superior ao valor da sua fatura, você ficará com uma quantia adicional, que aparece em roxo no seu app. Para saber saber qual o seu limite disponível para gasto, basta somar o valor em roxo com o valor que aparece em verde o limite original ainda disponível. O resultado é o quanto está disponível para uso. Posso antecipar a fatura inteira ou apenas parte dela? Você pode escolher a melhor opção para o seu caso. Por exemplo, se o total da sua fatura é R$500, e você gerar e pagar um boleto de R$600, você fica com R$100 a mais para gastar no cartão. Já se o valor pago for inferior ao total da sua fatura, seu limite será restabelecido parcialmente. Por exemplo Se o total da sua fatura for R$600,00 e você pagar R$100,00 antes do fechamento, apenas esses R$100,00 serão liberados para gasto. Atenção É importante lembrar que o pagamento antecipado não altera as datas de fechamento e vencimento da fatura. Ou seja se a sua fatura vence no dia 30 e você fez um pagamento antecipado no dia 15 para liberar seu limite, continuará tendo que pagar a fatura normalmente no dia do vencimento nesse caso, dia 30. O pagamento antecipado é, na verdade, é uma maneira de aumentar o seu limite para um gasto pontual uma emergência ou uma viagem, por exemplo. Lembre-se o pagamento antecipado não quita parcelas futuras de compras parceladas Mas calma, essa também é uma opção disponível. Veja aqui como fazer antecipação de compras parceladas pelo app do Nubank e ganhar descontos. Pontos de atenção Antecipou apenas parte da fatura? Lembre-se se o pagamento total não for feito até o vencimento da sua fatura, o que restar será financiado pelo rotativo. São cobrados juros mensais e IOF de duas formas IOF fixo de + IOF diário de lembrar que, se nenhuma quantia for paga nem mesmo o mínimo até a data de vencimento, os juros serão de 15% ao mês, mais 2% fixos de multa por atraso. O IOF é cobrado da mesma forma que no rotativo. É possível antecipar fatura Nubank pelo app? Entre no aplicativo do Nubank no seu celular ou computador;Certifique-se de estar no mês correto e clique na sua sua fatura atual;Clique em “Pagar fatura”;Digite o valor que você deseja pagar e depois confirme. Após reconhecido, o pagamento antecipado será descontado da fatura atual e o restante ficará no que chamamos de valor adicional. Devido ao tempo de processamento de boletos, os bancos podem levar até três dias úteis para repassar este pagamento pra gente. Ou seja, o seu limite pode levar esse período para ser disponibilizado. Dica Usar o seu cartão de crédito Nubank com frequência nos ajuda a entender seus hábitos de consumo e conhecer melhor suas necessidades. Assim é possível aprovarmos aumentos proativos do seu limite ao longo do tempo. Ainda não é cliente do Nubank? Abra a sua conta do Nubank Peça o cartão Nubank Quer receber uma notificação quando houver um novo post?
PasukanInti merupakan pasukan elit Pagar Nusa NU. Wednesday, 9 Zulqaidah 1443 / 08 June 2022Kalau ditanya siapakah yang berhak menjaga bangsa ini dari serangan musuh? Dengan kompak kita akan menjawab, ya semua warga bangsa ini. Nah, tapi seandainya pertanyaannya kita geser menjadi siapa bertanggung jawab atas keselamatan para kiai dan ulama yang ada di republik ini? Mungkin masih banyak yang kelabakan menjawabnya. Padahal bagi Perguruan Pencak Silat Nahdatul Ulama PSNU menjaga para kiai, ulama sama pentingnya dengan menjaga bangsa ini. Dan, tugas-tugas menjaga bangsa ini serta ulama Nahdatul Ulama telah sekian lama dijalan. Tepatnya sejak pertama kali Pagar Nusa didirikan, komitmennya untuk menjaga bangsa ini tak perlu dipertanyakan. Sebagimana tujuan didirikannya Pagar Nusa adalah sesuai namanya menjadi pagar NU dan bangsa. Pagar Nusa bertanggung-jawab menjadi pagar bagi ajaran Ahllussunah Wal jama'ah, di samping pagar Nusa juga berkewajiban menjaga NKRI. Pagar Nusa tidak hanya sekedar merawat tradisi leluhur dalam seni beladiri tapi juga memiliki semangat pengabdian untuk menjaga marwah para kiai dan sekaligus juga menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan bara pemecah belah bangsa. * Di era saat ini tantangan dan problematika berbangsa tentulah semakin kompleks. Kita kerap dihadapkan dengan berbagai persoalan yang sering berulang, radikalisme, indoktrinasi, sampai kepada ancaman keutuhan berbangsa. Saya pikir setelah HTI dibubarkan bibit radikalisme bisa berkurang. Nyatanya tidak demikian, justru semakin mengkhawatirkan. Bahkan hari ini sentimen agama kerap digunakan untuk memojokkan salah satu kelompok. Caci maki dan fitnah begitu mudah dihembuskan utamanya melalui media sosial. Hal ini dapat dimaklumi mengingat hampir semua penduduk di republik ini memiliki gawai yang terhubung dengan internet. Tetapi tidak bijak menggunakannya, sehingga semua orang bisa menjadi produsen berita. Parahnya, banyak yang kemudian tidak bisa memilah informasi mana yang fakta atau hoaks. Semua dilahap begitu saja tanpa saringan. Inilah yang menyebabkan hoaks begitu tumbuh subur di sini. Kalau kata Gus Mus yang waras jangan mau ngalah. Maka, tidak perlu heran ketika kemudian banyak kiai-kiai yang mondoknya puluhan tahun, memiliki ribuan santri tapi oleh sekelompok orang kiai tersebut dianggap sesat, tak faham ilmu agama, Syiah dan berbagai tuduhan yang sangat kecil. Hal demikian tentu sering kita jumpai di media sosial. Lalu di mana peranan kita? Maksud saya di mana peranan Pagar Nusa. Pertanyaan itu tentu saja saya tujukan juga kepada para pendekar Pagar Nusa? Mungkin sudah saatnya juga marwah kiai, kita jaga di media sosial. Saya rasa ini juga perlu menjadi perhatian khusus atau lebih tepatnya sudah sangat mendesak. Karena era saat ini ancaman tidak hanya secara fisik. Para pendekar Pagar Nusa sudah saatnya dibekali jurus-jurus untuk bagaimana bisa berperan lebih di media sosial. Melek teknologi harus digelorakan semasif mungkin. Para pendekar Pagar Nusa tidak lagi hanya berlaga di atas matras, tapi juga di media sosial. Memenangkan pertemuan di jagad maya pun harus dilakukan. Jangan sampai kelompok-kelompok pemecahan belah bangsa yang menguasai media sosial. Dan ini yang terjadi saat ini. Narasi-narasi bernada kebencian kerap dihembuskan, orang awam pun ikut terseret atas arus informasi yang menyesatkan tersebut. Kalau kita perhatikan ceramah-ceramah kiai-kiai NU baik di YouTube maupun di platform media sosial lainnya kerap sekali ditemukan komentar yang bernada mengejek, berkata kotor. Penyebabnya tentu saja karena informasi yang mereka terima sudah salah sejak awal terhadap sosok kiai NU. Sekian lama hanya segelintir yang mencoba meluruskan itu. Yang lain hanya numpang menyaksikan saja. Sekian lama kita tidak terlalu perduli dengan media sosial, yang kemudian terjadi kelompok-kelompok kecil menguasainya itu dan melancarkan fitnahnya. Belum terlalu terlambat. Dengan jutaan kader Pagar Nusa yang tersebar itu yakin pertempuran akan dimenangkan dan tentunya marwah kiai bisa tetap dijaga. .